Nicolas Alfred dengan Batu Misteri

Sebuah keluarga  kecil tinggal di jauh ramainya perkotaan, mereka hanya satu satunya keluarga yang ada ditempat itu, mereka adalah keluarga alfred, mereka tinggal di rumah tua peninggalan kakek buyutnya, yang bernama thomas alfred, kini keluarga alfred hanya tersisa 3 orang yaitu pasangan suami istri albert alfred dan sarah alfred dan satu anak tunggal mereka nicolas alfred. Mereka bertempat tinggal di daerah bernama Grandpalace. Semua anggota keluarga mensyukuri keadaan mereka apa adanya dan hidup bahagia. Albert bekerja sebagai petani sayuran dan memelihara bermacam hewan ternak. Setiap akhir bulan Albert dan Sarah menjual hasil tani dan daging ternak mereka ke kota.

Nicolas, seorang anak yang tak terlalu pintar namun cerdas, Nico bersekolah di daerah sebelah sejauh 5 km di roundstrang. Nico hanya bersekolah 3 kali dalam seminggu. Hari kamis pulang sekolah, Nico pulang dengan sepedanya dengan cepat, namun sayang jalan yang biasa ia lalui terhalang oleh pohon besar yang roboh, Nico mengambil jalan lain yang belum ia ketahui, ia terus berputar dan berkeliling untuk mencari jalan pulang, hanya beberapa meter dari pandangannya ia melihat sebuah jalan pertigaan menuju rumahnya, Nico terus bergegas karna hari sudah mulai sore. Sebelum melewati pertigaan roda sepedanya menabrak sesuatu kecil didepannya berpola dan terdapat sebuah simbol aneh, yang membuat Nico terjatuh, Nico mengambil benda itu karna menurutnya itu benda yang menarik. Nico membawa pulang untuk memberitahu ayahnya yang gemar mengoleksi barang antik. Sesampai rumah ,keadaan terlihat kosong , Nico melihat pesan orang tuanya, isinya bahwa oran tua Nico tidak pulang kerumah sampai hari minggu atau 3 hari lamanya.

Di malam hari, Nicolas membaca sebuah artikel dari buku koleksi barang lawas milik ayahnya, ia ingin mendalami jenis barang tersebut, karna seperti ayahnya yang juga gemar terhadap perhiasan barang lama. Ia mendapati satu halaman dengan gambar yang memuat batu safir oranye, sama seperti apa yang Ia temukan sore ini. Ia kemudian mencocokan temuannya itu. Ia lalu mengambil batu yang disimpan di dalam kotak pensil. Nicolas mengkerutkan wajahnya karna terheran batu yang ia temukan nampak berbeda, yang semula berwarna oranye indah kini hanya berwarna abu abu. Ia lalu membaca dengan seksama dan teliti artikel itu. Batu itu bernama Lembayung, yang artinya berakhirnya waktu senja. Konon batu itu memiliki kekuatan magis saat dalam kondisi bersinar. Sayangnya hanya sebatas itu informasi yang bisa Nicoas dapat dari buku koleksi milik Ayahnya, data tentang batu ini menmang tidak lengkap di buku artikel manapun, karna kekuatan magis dari batu ini, sehingga penelitiannya tak pernah dilanjutkan, namun penemu batu ini dan sekaligus penulis artikel, Proffessor Sir Mortimer, ingin mengungkapkan kebenaran tentang batu itu, Ia sungguh sangat bertekad karena banyak orang yang meragukannya. Ia selalu menuliskan tekadnya itu di setiap akhir halaman artikel yang dibuatnya. Pernyataan itulah yang membuat Nicolas semakin penasaran dengan batu tersebut. 13 tahun lalu, saat berada di Goa......Profesor Mortimer

Komentar